Senin, 10 Oktober 2011

Undangan Pertolongan

Gokkon Dohot Jou-Jou

Pinangsori, 07 Oktober 2011
Mandapothon Napinarsangapan

Kepada Yth:
Bpk/Ibu/Sdara/i
Sidang Pembaca Faqih Muda
Dimanapun anda berada.

Assalamu 'Alaikum Wr, Wb.
Bersama dengan surat ini, kami datang ke hadapan Bpk/Ibu/Sdra/i sidang pembaca Faqih Muda, berniat megundang dalam acara "PANGURUPION/PERTOLONGAN" anak kami:

MUHAMMAD TOHA PUTRA
(PUPUT)

Dengan Parumaen Kami

SEPTIANI WIDIA NINGSIH
(NINING)

Itulah boru dari tunggane kami Rusman/Sulastri dari Kampung Lingkungan IX Pinangsori Kebun, yang insya Allah akan kita adakan pada:
Hari/Tanggal : Minggu, 16 Oktober 2011.
Waktu : Dari pagi s/d selesai.
Alamat : Jln. Bandara FL. Tobing Pinangsori, LK VIII Kebun, Kel/Kec. Pinangsori, Kab. Tap-Tengah, Sumut, Indonesia.
Besar harapan kami akan kehadiran Bpk/Ibu/Sdra/i para keluarga, sanak famili, teman, sahabat, handai tolan dan sidang pembaca dimanapun anda berada.
Kami yang mengundang anda:
PAWASAL NASUTION (alm)/MAWARNI HUTAGALUNG (Ortunya di Pinangsori)
1. Muhammad Saleh Nasution/Istri (Udana di Pinangsori).
2. Sudiman (alm)/Istri (Udana di Sibolga).
3. Basri Nasution/Istri (Udana di Pandan).
4. Didin Wahidin Nasution/Istri (Udana di Perancis).
5. Abdul Wahid Nasution/Istri (Udana di Pinangsori).
6. Wardi Nasution/Istri (Udana di Padang Sidimpuan).
7. Gus Drs. P.M. Gunawan Nst/Efridawati Sikumbang S.Ag,- (Abang/Kakakna di Pandan).
8. Permadi Sugiharto Nst/Murniati Tanjung (Abangna/Kakakna di Pinangsori).
9. Prama Yuanda Nst/Istri (Abangna di Batam).

KAHANGGI/DONGAN TUBU:
1. Abdul Rahman Nst di Kobun Pinangsori.
2. Ihsan Nst di Simpang tolu Pinangsori.
3. Badullah Nst di Simpang tolu Pinangsori.
4. Ustadz Ali Soman Nst di Jl. Lapangan Pinangsori.
5. H. Bahman Nst. di Parjalihotan Pinangsori.
6. Zulamri Nst di Hutabuntul Pinangsori.
7. Ustadz Shogir Nst di Jl. Lapangan Pinangsori.
8. Drs. Muhammad Daud Nst di Jl. Lapangan Pinangsori.
9. Sholihuddin Nst di Maduma Pinangsori.
10. Saepuddin Nst di Simpang tolu Pinangsori.
11. Bambang Nst di Maduma Pinangsori.
12. M.T. Halomoan Nst di Parjalihotan Pinangsori.
13. Safirin Nst di Jl. Lapangan Pinangsori.
14. Drs. Sarifuddin Nst, S.Sos, SH. di Kebun Pinangsori.
15. Muliadi Nst di Parjalihotan Pinangsori.
16. Hotma Tua Nst di Maduma Pinangsori.
17. Mauluddin Nst di Pinangsori.
18. A. Khalil Nst di Jl. Lapangan Pinangsori.
19. Ali Muda Nst di Parjalihotan Pinangsori.
20. Aris Nst di Aek Tolong Pinangsori.
21. Ihfan Nst di Pinangsori.
22. Jambu Nst di Jl. Lapangan Pinangsori.
23. Khairun Nst di Pinangsori.
24. Maskut Nst di Aek Tolong Pinangsori.
25. Mulkan Nst di Jl. Lapangan Pinangsori.
26. Samsuddin Nst di Pinangsori.
27. Sarifuddin Nst di Hutabuntul Pinangsori.
28. Sopianto Nst di Kebun Pinangsori.
29. Syhaimi Nst di Maduma Pinagsori.
30. Syamruddin Nst di Pinangsori.
31. Syafaruddin Nst di Kebun Pinangsori.
32. Mulia Nst di Kebun Pinangsori.
33. Jiston Simanjuntak di Kebun Pinangsori.
34. Saidi Nst di Kebun Pinangsori.
35. Jatua Siahaan di Simpang tolu Pinangsori.
36. Rahman Pohan di Sipogu Pinangsori.

BORU-BERE:
1. Bpk Cindy Ginting di Sibolga.
2. Edi Paiyo di Sibolga.
3. Bpk Wilan Panggabean di Pinangsori.
4. Bpk Rini Silaban di Pinangsori.
5. Bpk Fitri Harahap di Sihiong.
6. Tigor di Pinangsori.
7. Jukran Jambak di Pinangsori.
8. Abdul Hutabarat di Hutabuntul.
9. Musanif Situmeang di Pinangsori.
10. Royhan Siregar di Simpang tolu Pinangsori.
11. Salwa Br. Nasution di Aek Tolang.
12. Halomoan Hasibuan di Pandurungan.
13. H.M. Ya'cub Siregar di Simpang tolu Pinangsori.
14. Makmur Sihombing di Simpang tolu Pinangsori.
15. Bpk Ridho di Kobun.
16. Sentosa di Kobun.
17. Kiki Situmeang di Kobun.
18. Dedi S. Panggabean di Sipogu.
19. Bpk Siti Sitompul di Pinangsori.
20. M. Rio Muhajir Nst di Pinangsori.

PARIBAN:
1. Wahidin Jawa di Ratto Jior Langga payung.
2. Husin Ritonga di Aek Nabara Julu Marancar.
3. Unan Napitupulu di Batam.
4. Nazaruddin Tambunan di Jl. Lapangan.
5. Sakti Nadeak di Aek Tolong.
6. Panca Simbolon di Sipogu.
7. Subali di Hutabalang.
8. Oyong Lubis di Simpang tolu.
9. Nanti Siregar di Pinangsori.

HULA-HULA:
1. Bakrie Sikumbang/Arpaini Tanjung (almh) di Kalangan.
2. Dasri Tanjung (alm)/Hotmaini Br. Tumorang di Sitonong.
3. Halomoan Tambunan di Tukka.
4. Dasmi Tanjung di Jl. Lapangan.
5. Mulatua Hutagalung di Aek Nabara Julu Marancar.
6. Muhammad Harun al-Rasyid Hutagalung di Aek Nabara Julu Marancar.
7. Alam Nasroh Hutagalung di Pinangsori.
8. Mukhlis Tanjung di Sitonong.
9. Alam Tanjung di Albion.
10. Pandi di Albion.
11. Sadri Sikumbang di Padang Panjang.
12. Fadli Sikumbang di Kalangan.
13. Adri Sikumbang di Medan.
14. H. Azwar di Pinangsori.
15. Muhammad Luthan Lubis di Kampung Baru.
16. Karim Panggabean di Kampung Baru.
17. Saiful Panggabean di Sibolga.
18. Maksum di Pinangsori.
19. Amin Hutabarat di Jl. Lapangan.

TURUT MENGUNDANG:
KELUARGA BESAR PARSADAAN MARGA NASUTION BORU-BERE
KECAMATAN PINANGSORI.

Kamis, 27 Mei 2010

Pengertian Haji

Menurut Bahasa

Haji berasal dari bahasa Arab, bisa diartikan dengan tujuan, jalan-jalan dan bolak-balik. Namun tujuan, jalan-jalan dan bolak-balik yang dimaksudkan adalah ke ka'bah di Masjidil haram baitullah makkatul mukarromah Saudi Arabia.

Menurut Istilah

Istilah haji sesuai dengan perkembangan zaman, terbagi menjadi dua pemahaman besar, yaitu:

1. Pemahaman Umum:
Pada umumnya para faqih sepakat bahwa haji adalah ritual wisata ibadah ke Ka'bah di Masjidil Haram baitullah makkatul mukarromah Saudi Arabia, dengan memenuhi segala rukun dan syarat yang telah ditentukan syari'at Islam berlandaskan Al-Qur'an dan Al-Hadits shohih.

2. Pemahaman Khusus Fersi Indonesia:
Di Indonesia, istilah haji diperuntukkan bagi muslim dan muslimah yang telah pergi naik haji ke baitullah Makkatul Mukarromah Saudi Arabia. Jika mereka lelaki pantasnya dipanggil abang, maka dipanggillah dia menjadi bang haji atau bung haji. Jika setingkat bapak, maka disebut sebagai pak haji. Jika mereka perempuan, setingkat kakak dipanggil kak haji. Jika setingkat ibu dipanggil ibu haji, tante haji, wak haji, dll, dsb, dst. Haji sebagai julukan atau gelar spiritual bagi mereka yang telah naik haji, ditabalkan di depan nama sederetan dengan gelar lain yang dimilikinya.

Sumber:
http://www.faqihmuda.blogspot.com

Rabu, 26 Mei 2010

Pengertian Shoum

Menurut Bahasa
Shoum berasal dari bahasa Arab artinya puasa dan puasa berasal dari bahasa Indonesia artinya menahan. Menahan merupakan bahasa Indonesia artinya tidak mengerjakan, sinonim dari meninggalkan.

Menurut Istilah
Shoum menurut istilah dalam agama Islam adalah "menahan diri dari yang membatalkan, sejak terbit fajar sehingga terbenam matahari, dengan disertai niat dan memenuhi rukun serta syarat syahnya sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Al-Hadits shohih."

Sebagaimana firman Allah:


Artinya:
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa." (Q.S. 2. Al-Baqarah, A. 187).

Hadits Rasulullah:
Dari Ibnu Umar, ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Apabila malam tiba, siangpun lenyap dan matahari telah terbenam, maka sesungguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang yang berpuasa." (H.R. Bukhori dan Muslim).

Sumber:
http://www.faqihmuda.blogspot.com

Pengertian Zakat

Menurut Bahasa
Zakat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti "tumbuh", diqiaskan pada kata zaka azzar'u yang artinya "tanaman itu tumbuh dengan baik", sebagaimana firman Allah:



Artinya:
"Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang zaki (yang bersih, yang sedang tumbuh dengan baik), pada hal dia bukan membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar". (Q.S. 18. Al-Kahfi, A. 74).

Menurut Istilah
Zakat menurut istilah ilmu fiqih ialah: "Kadar harta tertentu, diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan ketentuan rukun dan syarat yang telah ditentukan dalam Islam sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Al-Hadits shohih."

Sebagaimana firman Allah:



Artinya:
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat !" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata : "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun." (Q.S. 4. An-Nisa, A. 77).



Artinya:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. 9. At-Taubah, A. 103).



Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Q.S. 2. Al-Baqarah, A. 277).

.



Artinya:
"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat." (Q.S. 41. Fushshilat, A. 6-7).

Hadits Rasulullah:

"Islam ditegakkan atas lima dasar: (1) Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, (2) Mendirikan sholat, (3) membayar zakat, (4) berpuasa di bulan ramadhan, (5) naik haji." (H.R. Bukhori dan Muslim).

Sumber:
http://www.faqihmuda.blogspot.com



Pengertian Sholat

Sholat Menurut Bahasa
Sholat berasal dari bahasa Arab yang artinya "do'a", dan do'a menurut bahasa Indonesia artinya adalah "permohonan, permintaan atau pengharapan hanya kepada Allah semata."

Sholat Menurut Istilah
Sholat menurut istilah ilmu fiqih ialah "ritual yang tersusun dari beberapa perkataan dan laku gerak perbuatan, bermula dari takbir, diakhiri dengan salam, sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan dalam Islam, berlandaskan Al-Qur'an Dan Al-Hadits shohih."

Sumber:
http://www.faqihmuda.blogspot.com

Rabu, 19 Mei 2010

Bersuci

Pengertian Bersuci
Menurut bahasa, bersuci berasal dari bahasa Indonesia yang artinya pembersihan. Sedangkan menurut istilah fiqih, bersuci adalah melakukan pembersihan dengan sengaja agar bersih dari segala najis dan hadats. Karena hal ini merupakan sesuatu yang sangat disenangi oleh Allah, sebagaimana firmanNya:

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (Q.S. 2. Al-Baqarah A. 222).

Rasul bersabda:

"Sholat orang yang berhadats tidak diterima sebelum ia bersuci." (H.R. Al-Bukhori).

"Allah tidak menerima sholat dan do'a tanpa bersuci dan tidak menerima sedekah dari hasil penipuan." (H.R. Muslim).

5 Perkara Penting Dalam Bersuci Yang Harus Diperhatikan
1. Alat bersuci, seperti air, tanah, batu, daun, abu dll.
2. Cara bersuci, harus sesuai dengan rukun dan syaratnya.
3. Macam dan jenis najis yang perlu disucikan.
4. Benda yang wajib disucikan.
5. Keadaan yang menjadi sebab wajib bersuci.

6 Macam Bersuci
1. Bersuci dari najis jasadi: berkaitan dengan badan, pakaian dan tempat.
2. Bersuci dari najis batini: berkaitan dengan hati dan fikiran.
3. Bersuci dari najis akhlaqi: berkaitan dengan perbuatan anggota tubuh jasmani.
4. Bersuci dari hadats jasadi: berkaitan dengan badan jasmani.
5. Bersuci dari hadats batini: berkaitan dengan hati dan fikiran.
6. Bersuci dari hadats akhlaqi: berkaitan dengan perbuatan anggota tubuh jasmani.

Selasa, 17 November 2009

Judul Tugas Makalah Mahasiswaku

Faqih Muda: Dari Mas Gun diinformasikan tentang tugas pembuatan makalah mahasiswa Semester I (satu) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Sibolga Tahun Akademi 2009/2010, judul disesuaikan dengan nomor urut pada absen di lokal masing-masing sebagaimana tercantum di bawah ini:

1. Study Tentang Pengertian Al-Hadits Dan 10 Contoh Al-Hadits.
2. Study Tentang Pengertian Assunnah Dan 10 Contoh Hadits Sunnah.
3. Study Tentang Pengertian Khobar Dan 10 Contoh Hadits Khobar.
4. Study Tengang Pengertian Atsar Dan 10 Contoh Hadits Atsar.
5. Study Tentang Hadits Qouli Dan 10 Contohnya.
6. Study Tentang Hadits Fi'li Dan 10 Contohnya.
7. Study Tentang Hadits Hammi Dan 10 Contohnya.
8. Study Tentang Hadits Ahwali Dan 10 Contohnya.
9. Study Tentang Ilmu Hadits.
10. Study Tentang 'Ulumul Hadits.
11. Study Tentang 'Ulum Al-Hadits.
12. Ilmu Riwayatul Hadits.
13. Ilmu Dirayatul Hadits.
14. Ilmu Rizalul Hadits.
15. Ilmu Al-Jarh Wa At-Ta'dilul Hadits.
16. Ilmu Tarikh Ar-Ruwatul Hadits.
17. Ilmu 'illatul Hadits.
18. Ilmu An-Nasikh Wa Al-Mansukhil Hadits.
19. Ilmu Asbabul Wurudil Hadits.
20. Ilmu Ghoribul Hadits.
21. Ilmu At-Tashif Wat Tahriful Hadits.
22. Ilmu Mukhtaliful Hadits.
23. Ilmu Sanadil Hadits.
24. Ilmu Matanil Hadits.
25. Ilmu Rawiyul Hadits.
26. Sanad.
27. Matan.
28. Rawi.
29. Kedudukan Hadits Sebagai Sumber Hukum Islam.
30. Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur'an.
31. Al-Hadits Sebagai Bayanul Taqrirul Qur'an.
32. Al-Hadits Sebagai Bayanul Tafsirul Qur'an.
33. Al-Hadits Sebagai Bayanul Tasyri'ul Qur'an.
34. Al-Hadits Sebagai Bayaul Nasikhul Qur'an.
35. Sejarah Perkembangan Hadits Pada Masa Rasulullah SAW.
36. Sejarah Perkembangan Hadits Pada Masa Sahabat Rasul.
37. Sejaran Perkembangan Hadits Pada Masa Tabi'in.
38. Sejarah Perkembangan Hadits Pada Masa Tabi' Tabi'in.
39. Sejarah Perkembangan Hadits Pada Masa Kodifikasi Hadits.
40. Sejarah Perkembangan Hadits Pada Masa Penyempurnaan dan Pengembangan Sistem Penyusunan Kitab-Kitab Hadits.
41. Pembagian Hadits Dari Segi Kuantitasnya.
42. Pembagian Hadits Dari Segi Kualitasnya.
43. Hadits Maqbul Dan 10 Contohnya.
44. Hadits Mardud Dan 10 Contohnya.
45. Hadits Shahih Dan 10 Contohnya.
46. Hadits Shahih Dan 10 Contohnya.
47. Hadits Hasan Dan 10 Contohnya.
48. Hadits Dha'if Dan 10 Contohnya.
49. Hadits Maudu' Dan 10 Contohnya.
50. Sistematika Penerimaan Hadits.
51. Sistematika Periwayatan Hadits.
52. Sejarah Peranan Wanita Dalam Periwayatan Hadits.
53. Sejarah Perkembangan Pemikiran 'Ulumul Hadits Pada Zaman Klasik.
54. Sejarah Perkembangan Pemikiran 'Ulumul Hadits Pada Zaman Pertengahan.
55. Sejarah Perkembangan Pemikiran 'Ulumul Hadits Pada Zaman Modernisasi.
56. Signifikasi Perkembangan Pemikiran 'Ulumul Hadits.
57. Sejarah Pemikiran 'Ulumul Hadits Di Indonesia.
58. Sejarah Pemikiran 'Ulumul Hadits Di Sibolga.
59. Sejarah Pemikiran 'Ulumul Hadits Di Tapanuli Tengah.
60. Biografi Singkat Para Ahli Hadits Dari Zaman Ke Zaman.

Keterangan lebih lanjut akan disampaikan dalam pertemuan kuliah dan saya sampaikan selamat bekerja semoga sukses menjadi peneliti religius. Tugas sudah dikumpul paling lambat 7 hari sebelum ujian semester.