Jumat, 17 April 2009

Wudhu'

www.faqihmuda.blogspot.com: Wudhu' berasal dari bahasa Arab yang artinya bersuci. Bersuci pada hakikatnya ada 2 (dua) dimensi spiritual:

1. Wudhu' Jasadi (wudhu' zhohiri).
Wudhu' Jasadi ialah mensucikan anggota tubuh dengan menggunakan air suci lagi mensucikan dari segala kotoran dan najis sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah Rasul.

2. Wudhu' Batini (pensucian jiwa).
Wudhu' Batini ialah mensucikan jiwa dari segala sifat dan tingkah laku negatif sebagaimana yang telah disyari'atkan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits dengan mendekatkan diri kepada Allah seperti yang termaksud dalam rukun iman, rukun Islam dan rukun ihsan secara paripurna, bertahap, berkesinambungan dan beristiqamah. Bisa juga dilakukan dengan sistem riadhoh.

Tidak sedikit orang berwudhu' jasadnya, tapi kotor hati, fikiran dan perbuatannya, ini menandakan tidak sempurna hakikat wudhu'nya, tidak berbekas makna wudhu' jasadnya pada hati, fikiran dan tingkah perbuatannya.

Seharusnya adalah tatkala berwudhu' tangannya, batin bertekat untuk menjaga tangannya menjangkau sesuatu yang diharamkan oleh agama, sehingga gemetar tangannya tatkala akan menjangkau sesuatu yang bukan haq miliknya, sehingga tangannya hanya dapat difungsikan untuk menjangkau sesuatu yang dihalalkan oleh Allah dan RasulNya. Tatkala berwudhu' mulutnya, sejak itu batin bertekat menghentikan mulutnya untuk berbicara hal-hal yang Allah dan Rasul haramkan, sehingga gemetarlah mulut setiap kali akan berbicara sesuatu yang diharamkan oleh agama, sehingga mulut hanya berfungsi membicarakan sesuatu yang dapat mendekatkan diri kepada Allah saja. Tatkala berwudhu'hidungnya, bertekatlah batin untuk menjaga hidungnya mencium sesuatu yang diharamkan agama, sehingga bersin-bersin dan flu lah hidung setiap kali akan mencium sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul, sehingga hidung hanya berfungsi mencium sesuatu yang Allah dan RasulNya halalkan. Tatkala berwudhu' wajahnya, batinnya bertekat untuk tidak menghadapkan wajahnya kepada sesuatu yang diharamkan oleh agama, sehingga terasa kebas wajahnya setiap kali akan menhadapkan wajahnya kepada sesuatu yang diharamkan agama, sehingga wajah hanya dapat dihadapkan kepada sesuatu yang Allah izinkan saja. Tatkala berwudhu' kepalanya, batinnya bertekat untuk menghentikan aqalnya untuk mengaqal aqali sesuatu yang diharamkan agama, sehingga streslah kepala setiap kali akan berfikir sesuatu yang diharamkan agama, sehingga aqalnya hanya berfungsi memikirkan sesuatu yang dihalalkan agama. Tatkala berwudhu' telinganya, batinnya bertekat untuk menhentikan telinganya mendengar sesuatu yang tidak diridho Allah dan RasulNya, sehingga dingin beku telinganya setiap kali akan mendengar sesuatu yang diharamkan Allah dan RasulNya, sehingga telinga hanya berfungsi mendengar sesuatu yang dapat mendekatkan diri kepada Allah saja. Tatkala kakinya berwudhu', batinnya bertekat untuk menghentikan kakinya berjalan ke jalan yang bengkok, kotor dan diharamkan agama, sehingga gemetarlah kakinya setiap kali akan berjalan ke jalan yang Allah dan RasulNya tidak ridho, sehingga kaki hanya berfungsi berjalan di jalan Allah saja. Begitulah seterusnya.

Inilah haqiqat kesempurnaan wudhu' dalam Islam, ini pula yang saya maksud dengan wudhu' kaffah dalam ajaran ilmu tasawuf, ini pula yang dimaksud dengan Islam Kaffah dalam kajian ilmu qalam dan ini juga yang dimaksud dengan wudhu' paripurna dalam kajian ilmu spiritual Islam.
www.faqihmuda.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar